Tahun Baru Ini..

Rencana buat tahun baruan di jogja gagal, temen-temen yang disana pada pulkam. Ahkirnya gue putusin buat tahun baruan di pwt (baca: purwokerto) aja. Kayaknya tahun baru disini juga lumayan rame. Nggak kaya di desa (desa gue), ialah desa terpencil gitu, baru jam 9 malem aja orang-orangnya udah pada tewas.

Gue pergi ke pwt bareng si yudhi - yudhi fram a.k.a Mr. Bean, bocah unik made in temanggung ini begitu mengidolakan mr. bean. Terbukti mulai dari nada dering sms ala mr. bean, cara bergerak ala mr. bean, sampai muka ala mr. bean ( ngga tau memang dari lahir mirip mr. bean apa dia ganti casing mukanya dengan casing mr. bean). Dia adalah temen satu kosan (bukan satu kamar) yang selalu rela bela-belain mbeliin gue makan malem meski dalam keadaan hujan bahkan badai sekalipun.- yang nggak jadi pulang gara-gara ketinggalan bis. Agar gue nggak tersesat sewaktu di pwt, sebelum berangkat gue ngehubungin hafiz - amrizal hafiz, asli pwt, dari postur tubuhnya yang tinggi dan rada besar, semua orang yang lihat bakal langsung tau kalau anak ini penggemar kereta api (lho?). Kalo kita tanya tentang kereta, dia bakal jelasin semuanya, mulai dari nama, jurusan, program studi (loh), harga, sampai cara agar bisa numpang gratis.- sebagai penunjuk jalan dan sebagai tujuan gue ke pwt. Tapi ketika gue sms buat konfirmasi, dia malah udah nggak di pwt.

"aku lagi di kebasen, kesini aja" jawaban hafiz lewat sms. Dengan panduan yang sangat membingungkan dari hafiz, setelah satu jam tigapuluh enam menit muter-muter dan nyasar-nyasar, akhirnya kami berdua nyampe juga di kebasen tepat lima belas menit sebelum jam 00.00. Ternyata di situ sedang ada acara kumpul-kumpul para railfans (pecinta kereta api) se-Jawa (wew!), rame banget. Banyak orang mondar mandir dengan nenteng kamera, namanya juga penggemar kereta hal yang mesti mereka punya kamera.

Kami pulang setelah acara kembang api selesai kira-kira tengah malam lebih limabelas menit. Perjalanannya lama banget disitu cuma setengah jam tok. Sebelum sampe di kosan, kami mampir di sebuah warung lamongan buat mengisi kekosongan perut. Gue paling inget sama tempe goreng di warung itu, rasanya pas banget, mantep, cocok, kalo kata Pa Bondan 'mak nyus'. Setelah sampe di kosan gue langsung tewas kecapean.